Selamat datang di dean blogspot


Rabu, 11 November 2009

kalyana dhamma

Dhamma yang merupakan bahan untuk menaati Pancasila (Kalyana Dhamma)


Kehidupan manusia telah ditandai dengan adanya perubahan pola hidup pada setiap bidang, dimulai dari segi ekonomi, sosial, budaya dan teknologi. Perubahan yang terjadi membawa kemajuan sekaligus menimbulkan efek kegelisahan bagi setiap manusia. Salah satu hal yang sangat menggelisahkan adalah masalah moral.

Hidup di tandai dengan ketidak kekalan (anicca), yang tidak kekal ini, menyimpang dari yang di harapkan sehingga menimbulkan ketidak puasan dan penderitaan (dukha). Berbagai masalah yang di hadapi masing-masing manusia di kehidupan ini menimbulkan banyak kendala-kendala dalam menghadapi tantangan yang semakin mengglobal baik dari lapisan masyarakat bawah, sedang maupun masyarakat kalangan atas. Kebanyakan yang terjadi adalah masalah kemiskinan yang di hadapi kalangan bawah, hal ini juga tidak menuntut kemungkinan untuk kalangan-kalangan yang lainnya seperti kalangan atas meskipun mereka tidak menghadapi kesulitan perekonomian namun banyak terjadi hal yang lebih menyedihkan karena ketamakan atau lobha yang di miliki bisa terjadi kemungkinan mereka akan mengalami kemerosotan moral karena mereka lupa akan pentingnya membina diri dan mengenal adanya kesadaran. Kemiskinan yang terjadi di lapisan masyarakat bukan hanya karena kemiskinan materi namun hal ini bisa saja terjadi pada batin manusia yang di tujukkan dengan kemerosotan moral.

Buddhisme sebagai agama (way of life) dengan penganut minoritas khususnya di Indonesia mempunyai dasar filosofi bahwa hidup merupakan masalah dan menawarkan jalan pengentasan terhadap permasalahan secara nyata. Kotbah pertama Buddha secara tegas menjelaskan bahwa semua fenomena kehidupan mengandung permasalahan namun dapat diatasi dengan menghilangkan faktor penyebab masalah (S.V.421-422). Untuk menghadapi masalah ini perlunya pengertian yang tepat tentang adanya penyadaran terhadap praktek moralitas.

Praktek moralitas sulit dicari satu kesamaan visi karena dalam penggalian maknanya sendiri akan berlainan dikarenakan budaya dan kultur masyarakat yang berbeda. Namun sebagai seorang Buddhis kita sendiri sudah mempunyai awalan dasar yakni Pancasila Buddhis yang menjadi basik dari praktek moralitas itu sendiri. Pedoman ini menjadi sangat penting karena apabila kita tidak mempunyai suatu pedoman, maka manusia tidak bisa memilih yang terbaik untuk dirinya.

Pikiran, merupakan satu point yang perlu diperhatikan disini. Ialah yang memberikan batasan sendiri bagi kita untuk menilai suatu tindakan apakah termasuk dalam moralitas atau sebaliknya. Sebelum kita melakukan suatu tindak laku, hendaknya kita menggunakan Pikiran, apakah ia bermanfaat, membahagiakan dan mendamaikan diri sendiri dan bagi semua makhluk. Hal ini tidak terbatas saja berlaku pada kita sebagai seorang Buddhis, namun bagi semua manusia dan makhluk lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar